Bayang-bayang jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sepertinya masih jauh dari jangkauan bagi banyak calon abdi negara di Bandung. Mereka terpaksa menunggu pelantikan yang tak kunjung tiba, bahkan harus mencari cara untuk bertahan hidup sambil berharap ada kejelasan. Kira-kira apa sih yang terjadi dengan mereka? Yuk, simak cerita selengkapnya!
Menanti Pelantikan yang Tak Pasti
Pengunduran waktu pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) periode 2024 bikin banyak calon abdi negara galau. Salah satunya adalah Rina Rahadian Susana, seorang CPNS asal Kecamatan Ciparay.Setelah lolos seleksi tahun lalu, Rina merasa bersyukur bisa jadi ASN. Namun harapannya pupus ketika pemerintah mengumumkan penundaan pelantikan hingga Oktober.
“Dilihat dari jadwal, TMT diperkirakan akan berlangsung di bulan April 2025,” ungkap Rina kepada IDN Times pada Jumat (11/4/2025).
Sayangnya, setelah dia resign dari pekerjaan lamanya demi menyiapkan segalanya untuk pelantikan ini, pemerintah justru mengubah rencana tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Masoih mengutip dari jabar.idntimes.com, Rina mengatakan bahwa keputusan ini sangat merugikannya dan teman-teman lainnya yang juga sudah resign atau membayar penalti ke perusahaan tempat mereka bekerja sebelumnya.
Kesaksian CPNS yang Terdampak
Rina bukan satu-satunya yang merasakan dampak buruk dari penundaan ini. Banyak temannya juga terpaksa mencari pekerjaan sampingan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari setelah resign. “Mendengar cerita rekan-rekan lain yang sama sudah terlanjur resign, kebanyakan mereka mencari pekerjaan sampingan dan mulai berbisnis,” tambahnya.Sementara itu, beberapa rekan CPNS lainnya memilih kembali bekerja di tempat lama agar tetap memiliki penghasilan sampai SK pengangkatan keluar. “Beruntung mereka mengetahui situasi saya saat ini,” kata Rina tentang kembalinya dia ke kantor lamanya.
Dan Satriana selaku perwakilan Ombudsman Jabar menyatakan bahwa kekurangan personal dalam penyelenggaraan pelayanan publik sangat mempengaruhi kualitas layanan kepada masyarakat. “Beberapa penyelenggara pelayanan yang saat ini sudah kekurangan personal tentunya membutuhkan segera pengangkatan pegawai agar pelayanan berjalan optimal,” ujarnya pada hari Jumat kemarin.
Ombudsman Minta Pemerintah Bertindak Cepat
Di tengah ketidakpastian ini, Ombudsman Jawa Barat pun angkat bicara mengenai potensi maladministrasi dalam pelayanan publik akibat penundaan pengangkatan pegawai baru tersebut.Dan Satriana selaku perwakilan Ombudsman Jabar menyatakan bahwa kekurangan personal dalam penyelenggaraan pelayanan publik sangat mempengaruhi kualitas layanan kepada masyarakat. “Beberapa penyelenggara pelayanan yang saat ini sudah kekurangan personal tentunya membutuhkan segera pengangkatan pegawai agar pelayanan berjalan optimal,” ujarnya pada hari Jumat kemarin.
0Komentar
Jangan lupa kasih komentar yaaa :D